Kado Untuknya

Kring…kring…kring…Bunyi alaram yang berkicau bak burung itu tidak dihiraukan oleh gadis di kamar bernuansa biru muda yang tengah terlelap dengan nyenyaknya. Sampai bunyi ketokan, tok, tok, tok… Aulia… tok… tok… Aulia.

“Nak, jadi membantu ibu pagi ini?” ucap ibu.
Aulia terbangun mendengar suara ibunya.
“Iya, Bu,” jawab gadis berambut ikal itu.

Aulia bergegas mengambil kalender yang berada di atas meja belajarnya.
“Kemarin tanggal 7, berarti sekarang tanggal 8. Jadi hari ini ibu ulang tahun,” sambil memikirkan sesuatu.
Tiba-tuba pintu kamar terbuka membuat sang pemilik kamar terlejut.

“Ibu ngagetin Aulia aja,” dengan wajah kagetnya.
“Habis kamu dipanggil-panggil dari tadi nggak dijawab,” jelas ibu.
“Ayo cepat mandi, dan bantu ibu di dapur ya nak,” pinta ibunya.

Setelah membantu ibu, Aulia pergi bermain bersama temannya Siti. Diperjalanan menuju rumah Siti, Aulia teringat akan hari ulang tahun ibunya.

Kado Untuknya 😊

“Siti, ibuku hari ini ulang tahun. Bagusnya dibeliin kado apa ya?” tanya Siti.
“Hummm, bagaimana kalau dibelikan baju gamis,” usul Siti.
“Wah, bagus juga idemu Sit. Tapi harganya kan mahal,” pikir Siti.
“Bagaimana kalau ku bongkar celenganku,” usul Aulia.
“Kamu yakin Aulia. Tabunganmu itu kan buat beli sepatu yang kamu impikan?” Siti meyakinkan.

Siti membongkar celengannya dan menghitung jumlah yang telah didapat.
“160… 170… 200… 250,” sambil menghitung uang celengannya.
“Wah, banyak juga uang tabunganmu Aulia,”
“Alhamdulilah, bisa buat beli baju gamis buat ibu,” dengan wajah bahagia.

Aulia dan Siti segera ke toko baju yang tidak jauh dari rumahnya. Mereka langsung masuk Toko Zilfa. Memilih dan melihat baju gamis yang tergantung di toko itu. Aulia memilih baju gamis berwarna putih dengan sedikit motif di lengannya yang terkesan anggun dan mewah.

“Berapa baju ini Bu?” tanya Aulia.
“Buat anak gadis yang cantik bayar Rp 200.000,- saja,” jawab pemilik toko.

Lalu Aulia membayar baju yang dibeli tadi. Uang ditangan tinggal Rp 50.000,-. Kemudian mereka mencari toko kue.

“Pak ada kue yang harganya Rp 50.000,-?” tanya Aulia.
“Ada nak, ini kuenya,” jawab bapak pemilik toko sambil menunjukkan kue tar berlapis stroberi yang manis.

Mereka meletakkan kue dan bungkusan kado di atas meja makan secara diam-diam. Saat ibu memasuki ruang makan, tiba-tiba…
“Kejutan…,” ucap kedua gadis itu.

Ibu terlihat kaget dan terharu. Aulia langsung menyalami ibunya dan disusul oleh Siti.

“Kamu yang menyiapkan semua ini nak?” tanya ibu.
“Kami berdua yang menyiapkannya Bu,” sambil tersenyum.
“Lalu uangnya dari mana Aulia?”
“Dari uang celengan Aulia Bu.”
“Trus sepatu impianmu bagaimana?”
“Ngak apa-apa Bu. Kan duitnya bisa ditabung lagi,” sambil merangkul ibunya.

Sebuah cerpen karya Fauzia Zaneta Pendri.

More From Forest Beat

Malaikat Kecilku

Matahari kecil dalam pelukan dunia itulah dirimuSinarmu mengusir kegelapan yang temaranMenyinari ruang gelap penuh sesakCahayamu hadir memberi penyejukSeperti pelangi dalam hujanMemberi warna hiasi dunia Genggaman...
Puisi
0
minutes

Tiga Tahun Sudah

Rasanya baru kemarinKetika kami malu-maluDatang di tempat ini Bertemu dengan kawan dan guru yang baruTujuan kami di sini hanya satu menggapai cita dan harapan berbudi...
Pendidikan
0
minutes

Gerimis Mencumbu Jingga

Subuh membasuh luruh bermandikan titik hujanMenambah gaduh jiwa yang terbaring usangKapankah mentari menyapa pagi?Sementara rinai masih menyirami bumi Bekunya pekat subuh berangsur-angsur tepiskan kelamMenyibakkan secercah...
Puisi
0
minutes

Rindu Muhammad

Ya MuhammadYa RasulullahBegitu nama terpatri indahYang melekat sebagai kekasih Allah Rinduku padamu tak kunjung sudahPadamu bagindaku ya RasulullahCintaku padamu tak pernah goyahAsaku ingin bersamamu di...
Puisi
0
minutes
spot_imgspot_img