Dari Jendela SMA
Ini bercerita tentang Cany yang bersekolah di SMA Alexander High School. Cany sekarang berada di tingkat kelas akhir yaitu kelas 12. Yang mana sebentar lagi ia akan menempuh jalur perkuliahan, bukan lagi sebagai siswa tetapi mahasiswa.
Di tengah gempuran orang sibuk belajar untuk masuk kampus impian mereka, Cany malah sibuk melihat ke arah luar jendela ia senyum–senyum sendiri bak orang gila, yang mana dia lagi melihat sosok kapten basket sma Alexander sekaligus ketua osis SMA itu tengah bermain basket. Tanpa ia sadari, guru yang mengajar di depan kelasnya tadi berjalan ke arahnya.
“Canyta Afrilla Greclyn, kamu kalau tidak niat belajar di kelas saya silakan keluar. Kamu ini bukannya belajar untuk memperbaiki nilai pas-pasan kamu itu malah asyik sendiri.” tegas guru tersebut.
“Siap salah maaf bu Siska yang paling cantik sejagat raya.”
Ucap Cany dengan sikap hormatnya laik pemimpin upacara.
Semua orang menahan tawa melihat kelakuan Cany, bu Sisca hanya menggelengkan kepalanya menghadapi siswanya satu ini.
🍁🍁
Bel istirahat sudah berbunyi kini Cany,Rora,dan Pharita sedang makan di kantin.
"Ehh,Lo tadi ngapain, sampe Bu Siska marah" tanya Rora
"Lo kek nggak tau Cany aja, ya jelas liatin pujaan hatinya lah,biasa si Keonho, ya kan Can!?" ledek Pharita.
"Tau aja loh,tapi sumpah tadi dia keren pake banget ganteng lagi,apalagi pas dia lap keringet" senyum Cany terbit di wajahnya mengingat kejadian tadi pagi.
"Udah lah gas tembak aja dia, lagian udah 1 tahun lebih Lo suka sama dia" ucap Rora barbar.
"Iya juga sih,dia nggak ada pergerakan, gue aja yang gerak duluan, ya gak sih" Cany menepuk meja kantin yang ia tempati sambil berkata,
"OKEE,pulang sekolah nanti gue tembak dia,tunggu aja yaa ayang beb Jeonho"semangat cany mengembara.
🍁🍁
Singkat cerita bel pulang sekolah sudah berbunyi nyaring,Cany kini sibuk mencari seseorang di area sekolah, lalu ia berjalan ketangga lantai atas menuju rooftop.
"Akhirnya setelah sekian abad mendaki gunung" hiperbola cany ketika menemukan Keonho di rooftop yang sedang duduk santai. Keonho yang merasa ada seseorang pun tersadar.
"Loo..Cany kelas sebelah kan, ngapain ke sini?"
Cany degdegan,jantungnya serasa mau copot tetapi dia berusaha menetralkan raut wajahnya.
"Aaa ini ada yang mau gue omongin sama Lo"
"Ada apa, ngomong aja?"
Keonho berdiri dari duduknya,mendekat agar bisa mendengar Cany dengan baik.
Cany menarik napas dalam dalam.
"Sebenarnya gue suka sama Lo,udah lama tauu"
Jantung Cany berdetak semakin cepat,entah apa jawaban yang akan didengarnya sekarang.
Keonho membalas dengan senyuman manis sambil mengelus surai indah milik Cany.
"Lo tu ya.. belajar dulu yang bener, baru nembak gue, sekarang bukan waktunya cinta-cintaan, sekarang waktu mengejar mimpi, gue gak mau nanti gara'gara pacaran jadi lupa sama mimpi kita kan?." senyum keonho semakin tulus.
"Biar takdir yang mempertemukan kita nanti diversi terbaik diri kita, gue janji ketika waktu itu datang, gue langsung lamar Lo,pegang kata kata gue." Keonho senyum gemas melihat Cany.
"Oke gue tunggu waktu itu datang, awas ja ya Lo, gue pegang kata kata Lo calon imam".
Cany tersenyum lebar, lalu menyengir menampakkan gigi rapinya nan putih.
Cerpen remaja ini ditulis oleh Aula Dia Hasana kelas IX.2 MTsN Dharmasraya. Gadis semampai ini mempunyai cita-cita menjadi seorang dosen. Penyuka warna pink, biru, dan putih. Suka menulis sejak SD, bermain badminton, dan menonton drama.


Posting Komentar untuk "Dari Jendela SMA"
Posting Komentar