Susah Mana, Menulis Curhatan atau Menulis Artikel?
Setelah sekian purnama, akhirnya saya punya kesempatan untuk menulis di blog baraguma. Meski awalnya cukup kebingungan dengan apa yang enak untuk dibahas di blog ibu 2 anak ini. Pusing sana pusing sini akhirnya saya mendapatkan ide setelah melihat purnama di malam kemarin.
Sesuai judul, curhatan dan artikel menjadi pokok ide untuk tulisan saya kali ini. Saya mencoba membandingkan dua hal ini karena saya benar-benar tidak mampu menulis dengan baik di salah satu poin tersebut. Apakah menulis curhatan atau menulis artikel yang susah?
Apa itu curhatan
Jika ada kesempatan untuk membaca. Silakan lirik-lirik dulu tulisan saya yang mirip curhatan di blog uncchu. Tulisan ini sebenarnya adalah naskah yang akan saya gunakan sebagai narasi di podcast saya. Namun setelah saya baca – baca lagi sepertinya ada yang kurang. Entah itu, dual makna atau ambigu di beberapa kalimat yang saya sendiri tidak tahu di mana.
Jika sudah membaca, mari ketahui sedikit tentang makna dari curhat atau curahan hati. Dikutip dari wikipedia berbahasa Indonesia. Curhat atau curahan hati merupakan saat di mana satu orang mencoba untuk menceritakan sesuatu kepada orang-orang (seharusnya 1 orang saja ya) yang dianggap dekat, dan biasanya yang diceritakan itu masalah personal. Misal tentang pekerjaan, pasangan, keluarga, dan lain sebagainya.
Melirik makna di atas, artinya jika saya menulis curhatan tentu berisi kalimat yang menjelaskan apa yang sedang saya alami. Apakah itu masalah hati, pekerjaan atau sebagainya. Kebetulan di curhatan saya yang ada di blog uncchu berisi tentang masalah personal yaitu hati. Di sana, di tulisan tersebut saya mencoba mengungkapkan perasaan saya kepada seseorang.
Namun setelah ditelaah sedikit lebih dalam, banyak sekali pemborosan kalimat dan makna-makna yang terkesan ambigu. Artinya jika tulisan tersebut saya kirimkan kepada orang yang bersangkutan. Maknanya bisa saja berbeda jika kebetulan orang tersebut tidak terlalu memahami aturan dan bahasa sastra yang cukup untuk mengolah kalimat demi kalimat dari curhatan tersebut dan itu terbukti.
Apa itu artikel?
Selanjutnya mari kita pahami sedikit apa itu artikel. Pengertian artikel sendiri merupakan suatu karya tulis yang bersifat faktual terhadap suatu masalah hingga menjadi topik utama. Artikel juga bisa dipahami sebagai suatu rangkaian atau karangan yang dibuat berdasarkan fakta dan opini untuk dipublikasikan di media, baik itu media cetak, media online, bahkan juga sekarang banyak artikel yang diunggah di media sosial.
Artikel sendiri memiliki ciri-ciri yang cukup mencolok diantaranya:
- Berisikan berdasarkan fakta berdasarkan sumber yang terpercaya.
- Tulisannya singkat, padat, jelas, dan pembahasanya lengkap dan tuntas.
- Bersifat faktual dan informative, mengungkapkan informasi yang berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
- Menggunakan bahasa formal karena yang mengkonsumsi adalah masyarakat umum, sehingga menggunakan bahasa baku.
- Gagasan atau topiknya harus menyesuaikan dengan kebutuhan pembaca atau masyarakat umum.
- Isinya bisa berupa pemaparan biografi tokoh, kisah-kisah perjalanan, argumentasi, peristiwa, atau hal fakta lainnya.
- Hasil tulisannya original. (PakDosen.co.id dan Gramedia.com)
Dari pengertian artikel di atas bisa disimpulkan bahwa artikel adalah karya tulis yang ditulis berdasarkan data dan opini penulis. Sedangkan untuk curhatan adalah ungkapan isi hati yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan lain sebagainya. Kebetulan curhatan yang saya bahas di atas dituangkan dalam bentuk tulisan dan diterbitkan di blog atau media online.
Perbedaan curhatan dan artikel
Sebenarnya curhatan yang dituangkan menjadi sebuah tulisan adalah bagian dari artikel. Sederhananya curhatan yang ditulis adalah artikel, sedangkan artikel belum tentu sebuah curhatan. Artikel hanya berbentuk tulisan sedangkan curhatan tidak hanya berbentuk tulisan. Bisa saja berbentuk visual seperti video dan vlog atau berbentuk voice (suara) seperti podcast yang saya sebutkan sebelumnya di atas.
Sulit mana, menulis curhatan atau artikel?
Jika harus memilih antara menulis curhatan dan menulis artikel. Saya sendiri lebih menyukai menulis artikel lepas, seperti yang Anda baca sekarang atau beberapa tulisan yang telah saya terbitkan di blog uncchu. Menurut saya lebih mudah menulis artikel daripada menulis curhatan.
Jika source (sumber data artikel) lengkap, insya Allah saya akan bisa menyelesaikan artikel 1000 kata hanya dalam kurun waktu 1 sampai 2 jam. Sedangkan saya akan butuh waktu berhari-hari untuk menulis sebuah curhatan meskipun semua data sudah ada di dalam benak saya sendiri.
Tidak mudah merangkai kata yang harus disisipi emosi agar pembaca hanyut di dalam curhatan yang saya tulis. Saya bahkan menulis ulang, membaca berkali-kali untuk 1 paragraf curhatan saja. Ada saja macam kekurangan yang saya rasa saat menulis curhatan. Bisa kalimat yang bertele-tele, boros kata dan bermakna ganda alias ambigu.
Itu terbukti dan terlihat jelas di beberapa artikel saya yang berjenis curhatan. Jika Anda penasaran, silakan cari artikel saya yang berisi curhatan di blog pribadi saya. Anda pasti sangat bingung memahami makna yang ingin saya sampaikan di dalam curhatan tersebut. Bisa jadi Anda menangkap maksud dan tujuan curhatan tersebut dengan benar. Bisa juga Anda akan lebih banyak kebingungan saat menelaahnya.
Jadi melalui tulisan ini, saya menyerah untuk menulis sebuah curhatan. Curhatan yang berisi emosi, berisi makna yang dalam akan sebuah perasaan dan maksud-maksud tersirat lainnya dalam curhatan. Jika boleh memilih, saya lebih memilih menulis artikel daripada menulis sebuah curhatan. Percaya deh!
Posting Komentar untuk "Susah Mana, Menulis Curhatan atau Menulis Artikel?"
Posting Komentar