Bisakah Peran Guru Digantikan Oleh Teknologi?


Di zaman yang serba canggih ini, membawa dampak perkembangan yang semakin maju. Kemajuan teknologi dapat memengaruhi gaya hidup yang serba instan dan siap saji dengan kehadiran teknologi.

Teknologi hadir di tengah umat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Pasalnya, setiap hari kita memerlukan teknologi informasi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kemajuan teknologi menghadirkan beragam manfaat di bidangnya. Misalnya, orang-orang yang berkecimpung di dunia bisnis akan menjalankan usahanya dengan cara online. Mereka sudah bisa memulai usaha hanya dari rumah saja.

Begitu juga dengan bidang komunikasi seperti internet yang menyisakan efek positif dan efek negatif. Sisi positif internet adalah memudahkan kita mencari informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam pembelajaran daring. Sedangkan sisi negatifnya, kecanduan bermedia sosial dikalangan pelajar dan bermain game online yang sudah tidak terelakkan. Efek negatif ini lebih besar pengaruhnya daripada efek positif.

Tak heran jika penikmat media sosial ini rela duduk berjam-jam di warung, kantin, dan kafe yang berada di lingkungan sekolah. Hanya dengan merogoh kocek dua ribu rupiah saja, mereka sudah dapat menikmatinya selama satu jam. Lantas siapa yang mesti bertanggung jawab?

Kehadiran internet dalam dunia pendidikan memudahkan kita mengakses informasi untuk menunjang ilmu pengetahuan. Namun, bisakah kehadiran internet menggantikan peran guru?

Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005,  guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Maksudnya adalah guru harus mampu menjadi role model dalam mempraktikkan kepada anak didiknya sehingga anak didiknya mampu mengamalkan dalam kehidupannya.

Guru bukan hanya memberikan ilmu-ilmu semata melainkan memberikan contoh teladan yang berbudi pekerti. Di sisi lain kehadiran internet bisa memberikan pengetahuan tentang budi pekerti, moral dan akhlak. Akan tetapi, pendidikan karakter inilah yang diciptakan oleh peserta didik melalui keteladalan secara langsung dari guru tersebut.

Pada pembelajaran daring kemarin, peserta didik bisa saja melihat atau mendengarkan video pembelajaran dari guru dalam mengerjakan tugas. Ini akan menimbulkan berbagai respon positif dan negatif. Ada yang mengerti dan belum paham dengan materi tersebut. Berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka. Jika tidak mengerti, guru akan menjelaskan kembali materi tersebut dengan contoh lain. Tentunya secara langsung atau tatap muka akan lebih mudah memahaminya.

Guru juga berperan sebagai sosok yang perlu kita tiru. Guru merupakan penggerak dalam memajukan anak didiknya. Ilmu dapat dicari, tetapi akhlak dan perilaku yang baik akan tercermin dari contoh teladan gurunya.

Selain itu, guru berperan dalam mengawasi dan mengontrol peserta didiknya dalam menggunakan teknologi. Guru dapat membimbing mereka mengarahkan mana yang pantas untuk ditonton dan mana yang tidak boleh ditonton. Ini tidak terlepas dari kerjasama orang tua di rumah dalam mengontrol anaknya.

Terlebih lagi pembelajaran abad 21 yang dirancang oleh guru untuk peserta didiknya. Komponen pembelajaran abad 21 terbagi menjadi empat, yaitu komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan mencipta. Di sinilah guru dituntut agar mampu mengajak siswa berkomunikasi baik itu secara lisan maupun tulisan. Kemudian ikut berkolaborasi dengan teman dalam berpikir kritis untuk memecahkan sebuah permasalahan dan menciptakan sebuah ide atau karya.

Kesimpulan

Dalam dunia pendidikan, teknologi seharusnya menjadi wadah untuk memaksimalkan kualitas kinerja komponen pendidikan. Dengan adanya teknologi, seorang pengajar lebih bisa menggali potensi dirinya sebagai tenaga profesional yang mampu menggerakkan kreativitas peserta didik. Seperti, mampu melahirkan sebuah karya dari generasi penerus bangsa. Juga mampu merefleksikan diri. Jika tidak demikian, maka bersiap-siaplah teknologi yang akan mengerus generasi secara perlahan.

Fide Baraguma
Fide Baraguma Ibu dari dua jagoan hebat yang mengabdi diperbatasan Sumatera Barat dan Jambi

Posting Komentar untuk "Bisakah Peran Guru Digantikan Oleh Teknologi?"