Waktu Temu Singkat: 5 Cara Saya Menikmati Kebersamaan Dengan Anak

Kebersamaan Dengan Anak – Terpisah jarak dengan orang-orang tercinta adalah pengorbanan terberat yang saya lakukan hingga detik ini. Terpisah dari suami dan anak-anak sejauh 5 jam perjalanan membuat saya mengerti arti pentingnya sebuah kebersamaan.

Iya benar, saya adalah seorang guru yang mengajar di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat. Keterbatasan ini membuat saya harus ekstra dalam mencuri waktu. Agar bisa bersama keluarga dan kebersamaan dengan anak itu bisa memiliki nilai yang sangat berarti.

Tak jarang, setiap Sabtu setelah jam kerja usai jam 4 sore, saya harus langsung meluncur dengan mobil cateran menuju kampung agar tak ketinggalan rute terakhir pada hari itu. Menemui dua buah hati yang sejatinya, saya harus selalu berada di samping mereka. Menikmati waktu kebersamaan dengan anak pada masa tumbuh kembang mereka.

Mengingatnya cukup membuahkan sesak di dada. Mengapa tidak, hingga tahun kesembilan usia anak pertama saya. Saya masih terpisah jarak dengan mereka demi sesuatu yang saya sebut tanggung jawab. Terdengar klise memang, tapi itulah kisah hidup yang saya lalui. Kisah hidup yang mengorbankan kebersamaan dengan anak.

Kebersamaan Dengan Anak

Lima jam perjalanan dengan kendaraan roda empat bukanlah jarak yang pendek. Apalagi bagi saya seorang perempuan dengan status 2 anak. Lelah di perjalanan kadang langsung tertumpah sesaat sampai di rumah.

Saking lelahnya, saya bahkan langsung terkapar ketika berada di rumah. Seringkali kelelahan di perjalanan mengaburkan tujuan utama saya untuk pulang. Yaitu memanfaatkan waktu singkat bersama keluarga dan menikmati waktu kebersamaan dengan anak.

Rencana yang telah tersusun rapi sebelum berangkat, beberapa terpaksa harus dibatalkan karena keletihan yang saya derita. Wajah-wajah kecewa akan langsung terpampang di benak saya. Ingin rasanya menangis, tapi apalah daya, saya harus menelan bulat-bulat tangisan itu jauh ke dalam dada.

Siapkan Rencana Cadangan

Sering gagalnya rencana awal yang tersusun rapi akibat kondisi kesehatan saya. Mau tidak mau, saya harus menyiapkan plan B untuk berjaga-jaga dari gagalnya rencana utama. Apalagi belakangan ini kondisi kesehatan saya tidak bisa diajak kompromi.

Sekedar informasi, saya didiagnosa vertigo oleh dokter beberapa bulan terakhir. Dokter bilang ini terjadi karena kelelahan, stres akibat pekerjaan yang saya lakukan. Mendengarnya cukup membuat saya kecewa.

Beranjak dari kondisi seperti itulah. Setiap pulang kampung saya selalu mempersiapkan rencana cadangan. Jika sewaktu-waktu kondisi tidak memungkinkan. Saya bisa langsung mengeksekusi plan B yang telah disiapkan. Apa saja rencana cadangan saya untuk keluarga?

Memasak Makanan Kesukaan Anak

Tak jarang plan B ini terpaksa saya pilih karena plan A gagal. Memasak makanan kesukaan anak dan keluarga ini saya lakukan setelah rencana makan di luar tidak bisa dilakukan. Biasanya gagal karena saya benar-benar lelah sesampainya di rumah.

Saya beruntung memiliki mertua yang sangat sayang kepada saya. Mertua yang selalu mempersiapkan kebutuhan saya, saat saya pulang ke rumah. Perlakuan beliau yang sangat luar biasa inilah yang membuat saya menelurkan buku dengan judul Mama Kedua. Mertua benar-benar jadi sumber inspirasi saya setelah mama.

Tidak jarang mama mertua ikut membantu saya memasak makanan kesukaan keluarga di dapur. Bahkan, boleh dibilang sayalah yang jatuhnya membantu beliau memasak. Perempuan mana yang tidak akan terharu dengan kebaikan beliau? Sehat terus mama mertua. 😇

Menyuapi Anak

Sering gagalnya rencana utama saat pulang ke rumah, membuat saya memiliki cukup waktu bersama keluarga terutama anak-anak. Tidak membuang kesempatan emas itu, saya memilih menyuapkan keduanya makan. Meski secara usia mereka sudah cukup pintar untuk makan sendiri.

Si bungsu yang berusia 6 tahunlah yang sering saya suapi makan. Saya menyuapi si bungsu makan saat ia sibuk dengan game kesukaannya. Kebersamaan ini kadang membuat hati saya sebagai seorang ibu terenyuh. Saya yang seharusnya selalu ada, harus kehilangan kesempatan itu karena keadaan.

Jogging Bersama

Jika saya pulang Sabtu dan sesuai rencana, saya bisa jogging bersama 2 anak laki-laki pada Minggu paginya. Bangun di waktu subuh, salat dan langsung mengajak anak jogging memutari komplek dan berakhir di pasar tradisional di kampung suami saya.

Saya akan melakukan stretching dulu di rumah. Karena kondisi pagi setelah subuh di kampung masih sedikit gelap. Keadaan ini cukup rentan untuk saya dan anak-anak jika langsung memutuskan lari pagi.

Bukan orang jahat, tapi anjing peliharaan tetanggalah yang saya takutkan. Sudah menjadi kebiasaan di kampung saya, anjing mereka dilepaskan setelah malam tiba dan diikat kembali saat pagi menjelang. So, siapa yang kuat dimandori anjing saat lari pagi?

Membaca Bersama

Memiliki waktu kebersamaan yang singkat dengan keluarga dan si buah hati. Kewajiban edukasi sebagai ibu tentu tidak akan saya lupakan. Momen inilah yang sering saya gunakan untuk membayar kewajiban saya sebagai ibu pada bagian peran edukator.

Saya selalu membelikan buku-buku bacaan baru untuk si buah hati. Baik itu komik, buku pelajaran dan buku edukatif penuh gambar lainnya yang menarik. Di ujung telepon sebelum pulang, saya sering menanyakan kepada si sulung dan si bungsu. Mau dibelikan buku apa saat pulang kali ini.

Bermain Bersama

Selain jogging dan membaca, saya juga tidak melewatkan waktu family time dengan bermain game bersama. Saya tentu saja memilih game dengan tingkat edukasinya tinggi. Selain mempertimbangkan game yang ringan. Saya juga memastikan game yang dimainkan bersama adalah game yang bisa mengurangi stres.

Si bungsu dengan oto-oto kesayangan

Saya memilih game tradisional dan game online gratis untuk dimainkan bersama. Congklak dan mobil-mobilan adalah game kesukaan anak bungsu saya. Oto-oto begitu si bungsu menyebutnya saat meminta dibelikan mobil-mobilan yang baru.

Sedangkan si sulung lebih suka bermain game online. Saya sering melihat si bungsu memainkan game online gratis terbaru dan tidak jarang mengajak saya duel dengan game-game online seru dari plays.org.

Plays.org sendiri memang menjadi situs rekomendasi penyedia game online. Terutama game online yang dikhususkan untuk anak-anak. Plays.org menyediakan banyak ragam game online gratis yang cocok dimainkan bersama anak-anak.

Kesimpulan

Itulah 5 cara saya menikmati waktu bersama keluarga. Waktu untuk keluarga yang singkat membuat saya harus mengorbankan banyak hal termasuk kesehatan dan perasaan anak-anak.

Mengajukan pindah tugas ke kampung halaman seperti mimpi bagi saya. Satu-satunya keinginan saya adalah bisa berkumpul bersama keluarga dan buah hati. Ada yang memiliki pengalaman sama dengan saya? Yuk berbagi di kolom komentar.

Fide Baraguma
Fide Baraguma Ibu dari dua jagoan hebat yang mengabdi diperbatasan Sumatera Barat dan Jambi

Posting Komentar untuk "Waktu Temu Singkat: 5 Cara Saya Menikmati Kebersamaan Dengan Anak"