Hari Itu, Aku Tumpah Ruah
Sepasang mata nanar itu mengguncang memoriku
Pada senja yang tak henti menyeduh hari
Hari itu tumpah ruah
Gerimis menangis menyaksikanku menderu
Goresan itu menari-nari indah
Menyusuri ruang kosong di sudut kelabu
Ku diseret bagai bangkai busuk
Dan hendak dicampakkan ke jurang Teriakan ini pecahkan kebisingan senja menyambut malam
Bibirku gemetar dengan bilur-bilur luka
Langit-langit ruang memaksaku pergi
Namun tindihan ini lebih kuat menekan jemari
Aku dicabik…
Aku ternoda…
Aku hina…
Angkuhmu menyeruak mahkotaku
Di sudut ruang kelabu, 20 Agustus 2021
Posting Komentar untuk "Hari Itu, Aku Tumpah Ruah"
Posting Komentar