Hari Itu, Aku Tumpah Ruah

Sepasang mata nanar itu mengguncang memoriku
Pada senja yang tak henti menyeduh hari
Hari itu tumpah ruah
Gerimis menangis menyaksikanku menderu
Goresan itu menari-nari indah
Menyusuri ruang kosong di sudut kelabu


Ku diseret bagai bangkai busuk
Dan hendak dicampakkan ke jurang Teriakan ini pecahkan kebisingan senja menyambut malam
Bibirku gemetar dengan bilur-bilur luka
Langit-langit ruang memaksaku pergi
Namun tindihan ini lebih kuat menekan jemari

Aku dicabik…
Aku ternoda…
Aku hina…
Angkuhmu menyeruak mahkotaku

Di sudut ruang kelabu, 20 Agustus 2021

Fide Baraguma
Fide Baraguma Ibu dari dua jagoan hebat yang mengabdi diperbatasan Sumatera Barat dan Jambi

Posting Komentar untuk "Hari Itu, Aku Tumpah Ruah"