6 Kiat Mengajarkan Keterampilan Menulis Pada Peserta Didik
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh peserta didik. Banyak pendapat-pendapat ahli yang membahas keterampilan ini yang pada intinya seorang penulis mampu menuangkan ide yang ada dalam pikirannya ke dalam sebuah tulisan.
Dengan demikian menulis membutuhkan pikiran yang baik untuk mentransfer ide yang ada dalam pikiran ke sebuah tulisan agar pembaca mengerti dengan apa yang disampaikan penulis.
Berbicara perihal menulis dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia tingkat SMP/MTs yang tujuan akhirnya adalah peserta didik mampu menulis sebuah tulisan berdasarkan materi yang diajarkan, mengulang kembali menuliskan sebuah teks dengan bahasa sendiri, atau mengubah teks ke bentuk teks lain.
Di sini peserta didik harus menguasai struktur dan aspek kebahasaan sebuah teks. Dengan memahaminya peserta didik dapat menuangkannya ke dalam sebuah tulisan.
Bagaimana Cara Mengajarkan Keterampilan Menulis Pada Peserta Didik?
Guru Sebagai Model
Jika kita ingin peserta didik terampil menulis, berikanlah mereka contoh yang akan ditirunya. Maksudnya di sini, kita sebagai guru harus memberi contoh kepada siswa tentang sebuah tulisan yang sudah kita tulis.
Motivasilah mereka dengan memberikan tulisan hasil karya kita kepada peserta didik. Berilah mereka semangat untuk mau menulis. Agar mereka mudah dalam membuat sebuah tulisan, berikanlah contoh tulisan dengan tema remaja seperti yang dialami oleh perserta didik.
Berlatihlah Untuk Menulis
Mulailah mengajaknya menuliskan hal-hal yang dia sukai, pengalaman yang berkesan atau menuliskan hal-hal yang pernah dilihat dan dirasakan oleh peserta didik. Yakinkanlah mereka bahwa ia bisa melakukannya.
Misalnya dengan menyuruh peserta didik untuk menuliskan sebuah puisi. Lalu koreksilah tulisannya tersebut. Sampaikan apa kekurangan dari tulisannya itu. Suruhlah untuk mengulanginya kembali. Dengan menuliskan hal demikian, mereka merasa bahwa menulis itu menyenangkan. Ingatkan kepada mereka jangan pikirkan judulnya terlebih dahulu, tulis saja apa yang ada dalam pikirannya kerena judul akan tercipta dengan sendiri setelah tulisan yang ditulis itu selesai.
Rajinlah Membaca
Pada intinya jika kita rajin membaca, entah itu buku pelajaran, cerpen, novel, koran dan lain sebagainya, maka otak kita akan berpikir untuk menuangkan apa yang telah kita baca ke dalam sebuah tulisan dengan bahasa kita sendiri.
Atau bisa juga dengan membaca menciptakan ide cerita yang baru, mendapatkan nilai-nilai baik yang patut dicontoh dari cerita yang telah kita baca dan meninggalkan hal buruknya.
Berikan Reward
Agar peserta didik mempunyai keinginan untuk bisa menulis maka berikanlah mereka sebuah hadiah. Ini bertujuan supaya mereka termotivasi untuk menulis meskipun janjikan imbalan. Ini juga merupakan bentuk penghargaan kita sebagai guru kepada peserta didik.
Blog Sebagai Sarana Pembelajaran
Dimasa pandemi ini, berbagai media pembelajaran secara daring dilakoni termasuk blog. Blog merupakan wadah tempat menulis di dunia maya. Blog juga bisa menjadi sarana memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik.
Tak ada salahnya kita memasukkan tulisan yang telah dibuat peserta didik ke dalam blog. Dalam 2 periode ini, saya telah membuat semacam kompetisi menulis puisi dan cerpen yang diikuti oleh peserta didik yang mau bergabung mengasah keterampilan menulisnya. “Membumikan Budaya Menulis Pada Siswa” itulah artikel pertama saya mempublish tulisan peserta didik ke dunia maya.
Di sinilah mereka bersaing menunjukkan kemampuan menulisnya. Dengan kompetisi ini mereka termotivasi untuk melakukan kegiatan ini. Ini merupakan kepuasan tersendiri buat peserta didik bahwa tulisan yang diciptakannya dapat dibaca oleh pembaca dimanapun ia berada.
Apalagi jika kita menemukan peserta didik yang dari kecil memiliki hobi menulis. Kegiatan seperti ini dapat mengasah keterampilannya dalam menulis.
Mengikuti Lomba Menulis
Berbagai kegiatan lomba menulis berseliweran di media sosial. Seperti menulis puisi, cerpen dan esai. Ini juga bisa menjadi ajang mengembangkan bakat peserta didik dalam menulis. Berbagai even-even yang diadakan oleh sebuah lembaga atau percetakan bisa dimanfaatkan.
Guru ataupun siswa mencari tahu informasi terkini seputar perlombaan menulis. Apa dan bagaimana ketentuan persyaratannya untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut. Bisa bergabung dalam kegiatan ini sudah hal yang luar biasa, apalagi menjadi pemenangnya. Sungguh hal menyenangkan bukan?
Kesimpulan
Sejatinya keterampilan menulis tidak terlepas dari kebiasaan kita yang gemar membaca. Dua unsur itu tidak dapat dipisahkan. Mengajak peserta didik untuk mau menulis bukanlah perkara mudah, tapi dengan tekad dan niat yang tulus akan tercipta sebuah karya dari peserta didik yang mulia.
Posting Komentar untuk "6 Kiat Mengajarkan Keterampilan Menulis Pada Peserta Didik"
Posting Komentar