Sepenggal Cerita Di Pantai Ujung Batu
Liburan kemana Anda hari ini? Pantai, danau, bukit, atau wahana permainan? Dengan waktu libur sekolah yang tinggal beberapa hari lagi, saya memilih pantai sebagai tempat melepas penat setelah seharian beraktivitas.
Kenapa Baraguma Memilih Pantai?
Pantai Ujung Batu |
Sebagai orang yang pernah tinggal di dekat perkampungan nelayan semasa kecil, tak bosan-bosannya saya menyempatkan diri melihat keindahan pantai jika sudah berada di kampung halaman.
Tinggal berjalan kaki sekaligus ganti untuk berolah raga selama 10 menit perjalanan, saya bersama adik dan keponakan pergi ke Pantai Ujung Batu yang letaknya tak jauh dari rumah.
Apa Saja yang Ada di Pantai Ujung Batu?
Seperti ulasan saya pada artikel sebelumnya, bahwa Pantai Ujung Batu memiliki lapak-lapak kios penjual makanan dan minuman. Nah, kali ini saya akan memfokuskan pada tiga makanan yang patut Anda coba. Apa saja makanannya simak ulasannya ya!
Kuliner
Pempek
Pempek Pantai Ujung Batu |
Siapa yang tak kenal pempek. Makanan yang berasal dari Pelembang ini, mampu menggoyangkan lidah penikmatnya. Kedai pempek yang terletak di depan banda kali yang masih jauh dengan Pantai Ujung Batu patut Anda coba.
Ada 4 varian pempek. Pempek telur, ikan, udang dan tahu. Anda bisa mencobanya sesuai selera. Ditambah dengan kuahnya yang pedas manis dan bikin ketagihan dan potongan mentimun sebagai penetralisir rasa pedas. Hanya dengan 8 ribuan saja, Anda sudah mendapatkan seporsi pempek dengan 4 buah pempek. Cukup murah bukan. Harga boleh receh, tapi rasanya tak recehan.
Tak heran jika banyak pengunjung pantai berburu kuliner yang satu ini. Kedai pempek Pantai Ujung Batu mulai buka pukul 15.00 sampai 18.00 saja. Jika Anda telat datang ke sini, tak kebagian pempek lagi.
Langkitang
Siput kecil agak panjang ini masuk pada daftar kuliner jika Anda berkunjung ke pantai. Langkitang cucuik memiliki asal usul jika makanan nan satu ini (dicucuik) disedot menggunakan mulut karena tak semua orang yang berhasil mengeluarkan daging dari cangkang siput ini. Di sinilah letak sensasinya jika Anda memakannya.
Kudapan ini memiliki cita rasa pedas namun gurih. Ini berasal dari komposisi bumbu pada kuah gulai yang digunakan untuk menyajikan langkitang. Harganya pun ramah dikantong, yaitu Rp 5.000 saja. Ada beberapa kedai yang menjajakan makanan ini, Tinggal memilih sesuai selera Anda.
Karupuak Kuah
Jajanan legendaris yang satu ini, pantas untuk menemani libur Anda di tepi pantai. Ada yang menamakannya karupuak leak, karupuak mie atau karupuak kuah sate.
Kerupuk ubi atau kerupuk nasi yang diberi olesan kuah sate di atasnya dan ditaburi olahan mie goreng putih atau kuning. Rasanya yang renyah dan gurih membuat ingin nambah lagi. Anda bisa menikmatinya dengan harga Rp 2.000 -5.000 saja tergantung jenis dan besar kerupuk yang digunakan.
Keindahan pantai
Pesona senja Pantai Ujung Batu |
Setelah puas mencicipi 3 makanan di atas, saya melangkahkan kaki ke tepi Pantai Ujung Batu. Banyak para pengunjung yang datang berkunjung ke pantai ini. Ada yang bermain air laut, bermsin pasir atau hanya sekedar duduk dan bercengkrama sambil melihat deburan ombak yang bergulung-gulung ke tepian.
Bermain dengan pasir |
Sesekali para pecandu foto melayangkan tangkapan kameranya untuk merekam keindahan pantai atau wajah mereka agar diabadikan di status media sosialnya. Tampak juga di tengah laut sana para peselancar beradu laju dengan gulungan ombak. Sungguh pemandangan laut senja yang indah di hari Selasa. Matahari tenggelam, kami pun pulang membawa sepenggal cerita untuk dibagikan.
Koleksi Foto Dokumentasi Baraguma
Posting Komentar untuk "Sepenggal Cerita Di Pantai Ujung Batu"
Posting Komentar