6 Cara Dekatkan Ibu dan Anak Saat Bulan Ramadan Meski Terpisah Jarak


Pada artikel sebelumnya saya sudah mengulas tentang tips mengajarkan anak berpuasa ala Baraguma. Nah, kali ini saya akan mencoba mengupas perjalanan saya mendekatkan diri dengan anak pada bulan ramadan meski terpisah jarak.

Banyak cara yang dilakukan oleh orangtua terutama ibu untuk memberikan perhatian kepada mereka meskipun sang ibu tidak berada bersama anak. Cara ini saya lakukan untuk mendapatkan kasih sayang ibu kepada anaknya.

Tiga kali puasa sudah saya harus berpisah jarak dan waktu dengan buah hati. Keadaan ini tidak menyulutkan saya dan tetap menjalankan pilihan yang sudah menjadi komitmen saya bersama suami. Oleh sebab itu, saya dan suami bekerja sama berusaha memberikan yang terbaik dalam mendidik anak.

Sebagai seorang ibu, apa yang harus saya lakukan?

Mereka sudah terbisa dengan keadaan bahwa ibu mereka tidak berada bersamanya. Peran ayah yang selalu ada. Saya memberikan perhatian kepada mereka, menjelaskan keadaan saya yang tidak bisa tinggal serumah karena bekerja.

Meskipun sesekali mereka merengek untuk membujuk saya tinggal lebih lama, ketika akhir pekan tiba untuk menemui mereka. Setelah diberikan perhatian, akhirnya merekapun paham dengan keadaan saya.

Ibu mana yang tidak iba hatinya melihat anaknya membujuk agar tinggal lebih lama bersamanya. Biasanya si sulung akan merengek membujuk saya untuk menambah jatah libur sehari lagi. Belum lagi si bungsu yang menghitung hari kapan waktu untuk menemui mereka berikutnya.

Untuk mendekatkan diri bersama buah hati di bulan ramadan meskipun terpisah jarak, saya melakukan tips ampuh berikut ini. Simak ulasannya ya!

Menjadi ibu sehari

Biasanya sebelum memasuki bulan ramadan, ada libur awal ramadan yang telah dijadwalkan bagi tenaga pendidik seperti saya. Saya memanfaatkan hari tersebut untuk bisa bersama dengan anak.

Sehari sebelum bulan puasa tiba, saya akan menghabiskan waktu bersama buah hati. Mengajaknya melakukan kegiatan secara bersama-sama. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Seperti, mengajak mereka jalan pagi, pergi ke pasar, menyiapkan makanan, menemani mereka bermain, menonton tv, dan mengerjakan pekerjaan rumah.

Hal ini saya lakukan karena tugas dan tanggung jawab saya sebagai ibu. Meskipun hanya satu kali dalam sepekan. Dan saya juga mengajarkan untuk bisa melakukan sesuatu secara mandiri agar mereka tidak terlalu canggung dengan keadaan, jika saya tidak sedang bersamanya.

Tanyakan menu berbuka dan sahur

Meskipun hanya sehari, saya akan menyempatkan memasak makanan kesukaan mereka untuk berbuka puasa dan sahur. Mengingat duo jagoan yang sudah belajar berpuasa saat berumur 4 tahun.

Sebenarnya mereka tidak minta mau dibuatkan makanan apa. Tapi saya akan bertanya nyinyir makanan apa yang akan disantap untuk berbuka puasa nanti.

Jika hal ini ditawarkan, si bungsu pasti akan meminta untuk dibuatkan sup bakso ayam kesukaannya. Dan si sulung pasti nurut saja dan tidak minta dimasakkan sambal yang macam-macam.

Momen ini tak akan saya lewatkan saat bersama mereka. Saya juga merasakan betapa senangnya jika saya dapat berkumpul di tengah-tengah mereka.

Menyiapkan kebutuhan mereka

Seperti bulan dan tahun yang telah berlalu, saya akan selalu menyiapkan kebutuhan apa yang mesti ada untuk mereka. Seperti kebutuhan makanan, sekolah, pakaian,  perlengkapan mandi, dan obat-obatan.

Hal ini juga tak terlepas dari ayah yang siaga mengurus anak meski tak ada ibu di sisinya. Saya bersama suami selalu berkomunikasi untuk memberikan yang terbaik buat mereka.

Berikan perhatian

Di saat bersama anak inilah waktu yang tepat untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka. Gunakanlah waktu yang singkat ini agar menjadi terkesan buat mereka. Buanglah jauh-jauh urusan pekerjaan saat bersama anak.

Hal ini akan mempererat hubungan ibu dan anak. Mulailah dengan melakukan hal kecil misalnya, memilihkan baju sehabis mandi, membantu membersihkan anggota tubuhnya ketika mandi, memotong kuku, makan bersama, dan bermain bersama.

Kegiatan bersama ini akan dikenang oleh mereka ketika saya tidak berada di dekatnya. Inilah yang saya lakukan agar mereka dapat kasih sayang seorang ibu.

Mengajak jalan ke luar

Saya bersama suami akan mengajak mereka sebelum waktunya berbuka untuk pergi berkendara. Berkeliling lingkungan tempat tinggal atau pergi membeli takjil berbuka puasa.

Setelah dirasa puas berkeliling, mereka akan saya tawarkan untuk memilih es krim sebagai hadiah buat mereka yang sudah melaksanakan ibuah puasa seharian penuh.

Komunikasi sesering mungkin

Jika saya sudah berada di tempat kerja, hanya komunikasi lewat telepon dan whatApp yang dapat saya lakukan agar saya tetap dapat mengontrol kegiatan duo jagoan. Maksimal tiga kali dalam sehari.

Saya akan menelepon si sulung menanyai kegiatan apa saja yang sudah dilakukannya hari ini. Apakah puasanya lancar/bermasalah, pelajaran apa yang telah dipelajari di sekolah, apakah ada pr atau tidak, tugas menghafal surat sudah sampai dimana, apakah sudah salat atau belum. Maka si sulung mulai beraksi menceritakan alur ceritanya sampai tamat.

Biasanya saya akan menelepon mereka sehabis berbuka puasa. Si bungsulah yang mengambil alih untuk menjawab semua pertanyaan yang saya lontarkan. Si bungsu akan bercerita tentang puasanya hari ini dan menu makanan berbuka yang dibuat oleh omanya.

Jika komunikasi lewat telepon menjadi penghambat, saya akan menanyakan kabarnya melalui pesan chat. Hal ini bertujuan agar si sulung terlatih menulis mengerakkan jemari jempolnya untuk mengetikkan aksara yang ada pada keyboard gawainya.

Itulah 6 cara yang saya lakukan untuk mendekatkan diri bersama anak meski terpisah jarak. Kedekatan ini tetap terjaga berkat hubungan harmonis orangtua yang masih tercipta. Demikianlah perjalanan ibu sejati memberikan yang terbaik buat buah hati. Bagaimana dengan kisah ibu di luar sana yang sama dengan kisah saya?

Fide Baraguma
Fide Baraguma Ibu dari dua jagoan hebat yang mengabdi diperbatasan Sumatera Barat dan Jambi

Posting Komentar untuk "6 Cara Dekatkan Ibu dan Anak Saat Bulan Ramadan Meski Terpisah Jarak"