Bumi, Langit, dan Mentari
Langit hari ini mendung, berkawan dengan gemuruh petir menggelegar. Berseru bersahut-sahutan, membuai penguasa langit ingkar. Suara bergemuruh itu menambah gaduh hingga terdengar samar-samar. Coba lihat di barat sana, kilauan kilat menyambar. Bak terkena sengatan luka bakar.
Pada akhirnya titik itu jatuh tepat di pundakku. Seakan tak bisa menahan galau akan rindu. Apakah langit sedang cemburu? Melihatku memeluk mentari siang itu? Aku bisa pastikan langit hari ini sendu. Menelan pahitnya api cemburu. Pada mentari yang kini menggenggam erat tanganku.
Tapi sudahlah. Buat apa mengepal luka jika akhirnya kecewa jua. Berharap aku dan langit bisa bersama. Menghiasi cakrawala dan seisi dunia. Mungkin ini yang terbaik agar biru langit kembali memberi warna. Karena aku dan langit sungguh berbeda.
Berhenti untuk memikirkan langit yang sudah ditunggu oleh mentari. Mencoba tegar agar semua indah berseri. Menghangatkan bumi di kala pagi menghampiri. Bumi, langit dan mentari mencoba berdamai hari ini.
Posting Komentar untuk "Bumi, Langit, dan Mentari"
Posting Komentar