Ulasan Buku Mama Kedua


Berbicara mengenai menulis yang buat sebagian orang adalah karena hobi sekaligus pekerjaan mencari pundi-pundi rupiah yang ia digelutinya. Atau pekerjaan sampingan ketika diminta job untuk menulis artikel disebuah blog. Bisa jadi juga memang pekerjaannya sebagai penulis sebuah buku.

Menulis merupakan langkah awal untuk memulai cerita yang dikemas melalui untaian kata-kata, dirangkai menjadi kalimat dan paragraf yang padu. Itulah sepenggal intisari dari pengertian menulis yang saya dapati ketika menulis.

Menulis sebuah buku adalah impian saya sejak kecil. Saya membayangkan betapa senangnya bisa menciptakan sebuah karya kemudian dibuatkan bukunya. Juga dibaca oleh sepasang mata ribuan orang. Wah, betapa bahagianya, pikir saya waktu itu.

Berkat kegigihan dan motivasi yang mumpuni, untuk pertama kalinya saya berhasil menciptakan sebuah karya sastra dalam buku antologi cerpen dan puisi yang saya rilis bersama teman penyemangat saya dalam menulis. Buku ini diberi judul “Mama Kedua”.

Buku antologi ini, merupakan sebuah apresiasi buat saya sendiri karena telah mampu menyempatkan waktu menulis di kala rutinitas yang padat. Selain itu, penulisan buku ini juga bertujuan untuk membumikan budaya menulis pada peserta didik yang saya ampu agar mencintai dunia literasi.

Antologi cerpen dan puisi karya Fide Baraguma, S.Pd dan Afriant Ishaq ini adalah sebuah kumpulan cerita bernuansa romansa, elegi, komedi, kekeluargaan dan kisah-kisah menarik lainnya tentang perjuangan saya mengabdikan diri di perbatasan yang harus terpisah jarak dan waktu bersama keluarga tercinta.

Buku yang terdiri dari 18 cerpen dan 34 puisi ini dikemas dalam kisah yang apik. Mulai dari kisah kekeluargaan yang terinspirasi dari kisah saya sendiri, cerita remaja yang layak dibaca buat peserta didik, ada juga cerpen remaja dengan menggunakan bahasa Minangkabau, kisah cerita pandemi covid-19 yang menyayat hati dan untaian larik puisi penuh makna hasil coretan Afriant Ishaq yang layak Anda baca sampai tuntas.

Mengapa memilih “Mama Kedua” sebagai judul buku ini?

Dari 18 cerpen yang ada, pilihan judul terpaut pada cerpen “Mama Kedua”. Bercerita tentang kisah Kayla yang ditinggal oleh ibu tercinta untuk selama-lamanya. Kayla bersama adik dirawat oleh nenek tersayang dan keluarga yang peduli akan pendidikan. Dan pada akhirnya Kayla menemukan pujaan hatinya.

Bagaimana perjuangan Kayla mendapatkan restu keluarganya hingga sampailah pada sosok yang ia temukan sebagai mama kedua.

Tiga hari terakhir di penghujung ramadan, merupakan hari yang tak terlupakan. Dimana hari itu adalah hari terakhir Kayla bersama ibunya. Ibu Kayla meninggal karena darah tinggi. Ia meninggal membawa anak yang ada dalam kandungannya. Anak ketiga, itulah yang sedang di nanti oleh keluarganya. Kayla bersama adiknya Ika ditinggalkan oleh
ibunya ketika ia masih berumur 11 tahun. Sementara sang adik berumur 7 tahun. (Mama Kedua)

Penggalan paragraf di atas merupakan sinopsis yang terdapat di belakang buku antologi ini. Anda penasaran dengan kisahnya? Siapa sebenarnya sosok mama kedua?

Selain itu, ada juga puisi “Sudah, Jalani Saja Naskah Dramamu” yang menjadi pilot dalam buku ini. Bercerita tentang, kisah peran manusia di singgasana yang tak pandai bersyukur atas apa yang sudah ia terima, digariskan untuknya dan masih mengharapkan lebih daripada itu.

Cover buku “Mama Kedua” dirancang khusus oleh tangan dingin Rahmat Hidayat. Desain cover ini, khusus dipersembahkan buat penulis dengan latar belakang kota tua yang klasik dan diberi kejutan dengan kehadiran sepasang tokoh perempuan berpelukan dengan penuh kehangatan. Bagaimana, Anda tertarik untuk memilikinya? Sila cantumkan komentar Anda pada kolom yang sudah disediakan. Atau bisa langsung kontak saya di nomor 085274114779.

Mama Kedua
Penulis : Fide Baraguma, S.Pd dan Afriant Ishaq
Desain cover : Rahmat Hidayat (@amat_banya_k)
Penerbit : Saio
Halaman : 106 halaman ISBN : 978-623-94872-1-8

Pesan Sekarang