Pengalamanku Menjadi Mentor Seharian

Pemerintah telah memutuskan bahwa dunia pendidikan kembali melaksanakan pembelajaran lewat belajar daring. Ini adalah kali keduanya setelah pasca pandemi.


Semua sekolah/madasah tengah disibukkan dengan rancangan pembelajaran lewat online. Berbagai aplikasipun disugukan agar pelaksanaan pembelajaran tetap berlajan.

Di madrasah tempat saya mengabdi, diambil keputusan menggunakan aplikasi blog. Ini merupakan salah satu role model dan inovasi dalam merancang pembelajaran.

Sedikit cerita. Sewaktu masa pandemi lagi horornya, saya meluangkan waktu untuk mengajak siswa yang saya ajar menulis sebuah tulisan berupa cerpen dan puisi pada WAG kelas. Yang mana tulisan dari siswa tersebut saya publikasikan pada blog pribadi.

Nah, mengingat dari hasilnya itu, tak ada salahnya ide ini saya cobakan untuk mengalihkan media pembelajaran daring  yang semulanya lewat whatApps ke web blog.

Bak gayung bersambut, ide yang saya tawarkan disetujui oleh pimpinan. Saya diberikan kepercayaan untuk memandu teman-teman guru sejawat menggunakan blog. Berita ini disambut hangat oleh teman-teman dan sudah tidak sabar lagi untuk belajar nge-blog.

Layaknya seorang mentor yang sedang menjelaskan materi tentang blog dan cara menggunakan blog bagi pemula. Ketika itu, saya memandu teman-teman di ruangan guru.

Saya mulai memperkenalkan tentang blog, cara membuat blog, menulis di blog hingga mempostingnya menjadi tulisan yang apik.

Bayak keuntungan yang didapatkan dari blog ini. Selain memuat tulisan berupa materi yang diajarkan kepada siswa, kita juga bisa menyisipkan fitur berupa video, gambar, rekaman dan link soal yang akan dikerjakan oleh siswa melalui google formulir.

Hanya dengan berinovasi membuat media pembelajaran lewat blog dan memadukannya dengan google formulir, kita sudah dapat melaksanakan pembelajaran daring hanya dengan mengklik tautan link.

Selain memudahkan kita memberikan materi kepada siswa, kita juga diberikan kemudahan memeriksa jawaban dari tugas siswa melalui google formulir.

Tidak perlu repot-repot lagi mengunduh satu persatu tugas yang dikirim oleh siswa pada aplikasi WA. Belum lagi waktu untuk mengoreksinya.

Siswa juga diberikan kemudahan hanya dengan mengklik link yang dibagikan oleh guru mata pelajaran yang mengajar pada jam itu di WAG masing-masing kelas. Bisa mengulang kembali materi yang belum dimengerti serta dapat menghemat kuota.

Namanya juga pemula, tentu banyak hal yang mesti dipelajari. Pertanyaan sana-sini bersiliweran dari teman yang mesti saya jawab sebisanya.

Jika ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab, saya tangguhkan dulu dan bertanya pada mastahnya. Setelah itu, barulah dapat dicarikan solusinya.

Antusias guru mengikuti kegiatan ini saya acungi jempol. Mereka tidak mau ketinggalan melihat teman yang sudah selesai memposting tulisan. Semangat mereka membara, pertanyaan-pertanyaan nyinyir bahkan ada yang panik sendiri. Semua saya layani dengan senang hati.

Suatu kebanggaan buat saya, ketika melihat teman yang sudah berhasil dengan bersusah payah, pantang menyerah dan tidak malu bertanya tentang cara membuat blog. Ditambah juga dengan uji kesabaran oleh jaringan yang sering ngadat.

Semoga pengalaman yang saya dapatkan lewat belajar nge-blog ini, bermanfaat buat para guru yang lagi semangat menulis di blog. Dan tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih buat mastah  yang sudah meluangkan waktunya membimbing dan memotivasi saya hingga berdirinya baraguma.com.

Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan untuk menciptakan karya-karya unik yang akan dikenang sepanjang hayat.

Inilah pengalamanku.
Mana pengalamanmu?

Fide Baraguma
Fide Baraguma Ibu dari dua jagoan hebat yang mengabdi diperbatasan Sumatera Barat dan Jambi

Posting Komentar untuk "Pengalamanku Menjadi Mentor Seharian"