Menilik Kosa Kata Bahasa Indonesia yang Jarang Digunakan



Sebagai seorang guru bahasa Indonesia, saya dituntut untuk memperkaya kosa kata. Seiring perkembangan zaman, banyak istilah-istilah anak gaul yang mau tidak mau harus kita ikuti. Jika tidak, kita akan ketinggalan informasi mendengar istilah itu disebut-sebut di tengah masyarakat.

Apalagi saat berhadapan dengan siswa yang membawa dampak tentang perkembangan bahasa anak milenial jika kita sedang berkomunikasi dengannya.

Namun, tahukah Anda. Ada banyak kata dalam KBBI yang mungkin sudah terlupakan. Atau mungkin karena kita tidak tahu dan tidak mau tahu dengan kosa kata sepadan yang kita gunakan dalam sehari-hari.

Berabe juga jika kata-kata tersebut muncul pada soal ujian bahasa Indonesia. Padahal beberapa kata dalam KBBI merujuk pada apa yang ada disekitar kita. Seperti kata pepatah, bahasa menunjukkan identitas bangsa.

Nah, berangkat dari sinilah saya akan mencoba menilik kembali apa saja kata-kata indah itu. Berikut ulasannya.

Bicu

Anda pernah dengar kata bicu? Jika ban kendaraan Anda bocor, maka alat yang dibutuhkan pada saat itu adalah dongkrak. Bicu memiliki arti yang sama dengan pengungkit atau tuil. Jika kata bicu ini kita gunakan, si penerima pesan ngerti nggak ya?

Bupala

Negara Arab Saudi dipimpin oleh seorang bupala. Kira-kira bupala itu artinya apa ya? Yap… raja. Nama lain dari raja adalah bupala.

Buhul

Anda pernah mengikat tali sepatu yang terlepas saat berjalan? Atau mengikat seutas tali? Makna buhul sama dengan ikatan atau simpul.

Iftar

Aktivitas yang dilakukan saat azan magrib tiba di bulan ramadan adalah berbuka puasa. Membatalkan puasa yang dijalani dari subuh hingga magrib. Padanan kata yang merujuk pada kegiatan ini yaitu iftar. Kata ini jarang sekali kita pakai dalam bahasa sehari-hari. Tak ada salahnya kita menggalakkan kata ini ya…!

Kampiun

Di daerah saya, istilah kampiun digunakan pada salah satu nama makanan “bubur kampiun”. Tapi tahukah Anda jika merujuk pada KBBI, kampiun artinya juara atau pemenang. Kata ini sudah masuk pada KBBI. Coba kita gunakan dalam kalimat. Kampiun 1, lomba membaca puisi diraih oleh Sri Lestari. Kedengarannya agak sedikit aneh ya.

Kenes

Kata ini tertuju pada anak kecil. Seseorang yang kenes memiliki karakter lincah dan membuat orang senang melihatnya. Akan tetapi, kenes juga bisa bermakna genit.

Mangkus

Kata mangkus dalam bahasa daerah saya adalah mangkuih yang berarti manjur, efektif. Tak ada salahnya kita gunakan kata ini jika Anda sudah berhasil meraih sesuatu.

Nirmala

Kata nirmala mengingatkan saya pada nama tokoh dongeng yang ada dalam majalah anak-anak. Tapi bukan itu lho artinya. Nirmala maknanya sama dengan bersih, suci, tidak bernoda.

Perdeo

Siapa yang tidak mau dengan yang namanya gratisan. Semua orang akan berebut untuk mendapatkannya. Perdeo memiliki arti gratis, secara cuma-cuma. Coba kita ganti gratis dengan nama perdeo. Lawan bicara kita nyambung nggak ya…?

Perlop

Izin tidak bekerja selama beberapa hari karena cuti atau sakit adalah arti dari kata perlop. Seperti istilah asing ya. Tapi kata perlop sudah tertera pada KBBI.

Itulah 10 kosa kata yang dapat saya rangkum dan bisa dipergunakan dalam berinteraksi. Sebenarnya masih banyak padanan kata-kata indah yang bisa Anda gunakan untuk memperkaya kosa kata. Setidaknya dengan ulasan ini, kita dapat mengaplikasikannya dalam berkomunikasi dan menambah wawasan orang lain.


Fide Baraguma
Fide Baraguma Ibu dari dua jagoan hebat yang mengabdi diperbatasan Sumatera Barat dan Jambi

Posting Komentar untuk "Menilik Kosa Kata Bahasa Indonesia yang Jarang Digunakan"